Lokasi: Yogyakarta
Waktu: 19 Oktober 2024
Pada tanggal 19 Oktober 2024, dua alumni dari program Pengelolaan Hutan Universitas Gadjah Mada (UGM) diakui atas presentasi luar biasa mereka di dua seminar nasional yang diadakan di Yogyakarta. Acara ini menyoroti pentingnya diseminasi penelitian yang dilakukan selama studi mereka, menunjukkan potensi dampak temuan mereka terhadap praktik kehutanan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat.
Heni Erawati, salah satu penerima penghargaan, meraih Best Presenter di kategori Agro 2 pada Seminar Nasional Teknologi Terapan 2024 yang diselenggarakan oleh Sekolah Vokasi UGM. Penelitiannya berfokus pada “Strategi Implementasi Sertifikasi Forest Stewardship Council Chain of Custody (FSC-COC) di Koperasi Wana Manunggal Lestari Gunungkidul.” Temuan Heni mengungkapkan bahwa implementasi sertifikasi FSC-COC dipengaruhi oleh faktor pendorong dan penghambat.
Faktor pendorong yang diidentifikasi dalam penelitian Heni meliputi lokasi strategis koperasi, sarana dan prasarana yang mendukung, kapasitas produksi yang tinggi, ketersediaan bahan baku bersertifikasi FSC, pangsa pasar yang luas, dan harga produk yang tinggi. Sebaliknya, faktor penghambat terdiri dari rendahnya sumber daya manusia, mutu bahan baku yang buruk, sortasi kayu yang belum optimal, biaya pemeliharaan mesin yang tinggi, dan kurangnya pemanfaatan teknologi. Temuan ini berkorelasi dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) terkait ekosistem daratan, menekankan pentingnya keberlanjutan hutan.
Sementara itu, dua hari sebelumnya, yaitu 17 Oktober 2024, Dinda Septia Cahyani mempresentasikan penelitiannya di Seminar Nasional Research Update 2024 Fakultas Kehutanan UGM. Pada kesempatan ini Dinda juga memperoleh penghargaan best presenter. Judul yang diangkat adalah “Strategi Pengembangan Usaha Perhutanan Sosial pada Kelompok Tani Hutan Wana Mertha Kesatuan Pengelolaan Hutan Bali Barat.” Penelitian Dinda mengusulkan strategi yang mencakup pembuatan paket wisata yang berkolaborasi dengan tiga KUPS (Kelompok Usaha Perhutanan Sosial) lain dan bermitra dengan agen wisata untuk memaksimalkan promosi ke pasar yang lebih luas.
Karya Dinda selaras dengan SDGs yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, menyoroti potensi perhutanan sosial untuk meningkatkan ekonomi lokal dan menyediakan mata pencaharian yang berkelanjutan. Pendekatan inovatifnya bertujuan untuk memberdayakan masyarakat lokal sambil memastikan konservasi sumber daya hutan.
Baik Heni maupun Dinda dibimbing oleh Bapak Wiyono, S.Hut., M.Si., dosen program Pengelolaan Hutan di UGM. Bapak Wiyono mengungkapkan apresiasinya terhadap kerja keras dan dedikasi mereka. Ia menggambarkan Heni sebagai “mahasiswa bimbingan yang cerdas dan responsif,” mengakui kemampuannya untuk memahami konsep-konsep kompleks dan menerapkannya secara efektif dalam penelitiannya.
Mengenai Dinda, Bapak Wiyono memuji dia sebagai “mahasiswa yang tekun dan pekerja keras,” mengakui komitmennya terhadap studi dan tekadnya untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat melalui penelitiannya. Bimbingannya telah memainkan peran penting dalam membimbing kedua mahasiswa ini untuk mencapai tujuan akademis dan profesional mereka.
Pengakuan terhadap Heni dan Dinda di seminar nasional ini tidak hanya mencerminkan pencapaian individu mereka tetapi juga menekankan pentingnya penelitian di bidang pengelolaan hutan. Karya mereka berkontribusi pada diskursus yang lebih luas tentang pembangunan berkelanjutan, terutama dalam konteks sumber daya ekonomi dan deforestasi.
Seiring dunia menghadapi tantangan yang semakin meningkat terkait keberlanjutan lingkungan, kontribusi peneliti muda seperti Heni dan Dinda sangat penting. Strategi dan temuan inovatif mereka dapat menjadi dasar bagi inisiatif masa depan yang bertujuan untuk mempromosikan praktik kehutanan berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.