Kuliah Umum oleh Dr. Untung Iskandar (31/8/2017) — Peran rimbawan dalam mengentaskan persoalan ekonomi di tingkat lokal sangat dibutuhkan. selama ini, rimbawan hanya mampu menampilkan persoaln-persoalan seputar kehutanan yang setiap tahun terus direproduksi tanpa adanya penyelesaian yang sistematis dan komprehensif. Dalam hal ini dunia akademik terus berupaya agar mampu menjadi alternatif atau bahkan sumber dari penyelesain di sektor kehutanan. Semangat generasi muda dala belajar dan memahami situasi dunia kehutanan diharapkan dapat memunculkan solusi-solusi cerdas untuk persoalan dunia kehutanan di masa akan datang.
BERITA TERBARU
Yogyakarta (19/09/2017) MAPALGA dibentuk bertujuan untuk menampung atau menghimpun orang-orang yang memiliki hobi berkegiatan di alam bebas (rimba-gunung)). Pada tanggal 16 September 2012 MAPALGA diakui secara de facto sebagai organisasi semi otonom dengan nama Mahasiswa Pencinta Alam Diploma III Pengelolaan Hutan (MAPALGA) Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada.
Dalam rangka merayakan HUT Mapalga yang ke-5, Mapalga mengadakan lomba orienteering, orienteering adalah olahraga yang membutuhkan kemampuan dan keterampilan navigasi menggunakan peta dan kompas untuk menyelesaikan suatu lintasan dari titik kontrol satu ke titik kontrol lain dalam waktu sesingkat mungkin yang mana pada periode ini bertemakan jelajah hutan yang berjudul “Kebut Rimba 2017” yang bertujuan untuk melatih kerjasama tim, melatih tanggung jawab dan mengenalkan alam dan diikuti oleh siswa(i) SMA/SMK sederajat di Daerah Istimewa Yogyakarta pada Sabtu, 16 September 2017 di Sigong Outbond Camping Area Gandok Kadilobo, Purwobinangun, Pakem, Kab. Sleman, Kota Yogyakarta.
Bersih Pantai
“Parang Tritis”
Pantai adalah sebuah bentuk geografis yang terdiri dari pasir dan terdapat di daerah pesisir laut. Pantai juga dapat diartikan sebagai hamparan luas yang mempunyai batasan wilayah yang menjadi batas antara daratan dan perairan laut. Pencemaran lingkungan pantai dan pesisir ini akan berdampak pada kerusakan organisme yang hidup di daerahtersebut. Sebagai contoh, sampah atau pencemar lainnya dapat meracuni fitoplankton yang pada akhirnya dapat menurunkan kesuburan suatu perairan. Beberapa pencemar pesisir dan lautan yang harusdiwaspadai, diantaranya adalah pencemaran minyak, pencemaran logam berat, pestisidadan sampah. Melihat persoalan sampah yang kapasitasnya melonjak tinggi di daerah kawasan permukiman sampai daerah wisata, memanggil jiwa sosial Mahasiswa Pecinta Alam D III Pengelolaan Hutan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada turun serta untuk melakukan bakti sosial di daerah Pantai Parang Tritis.
“Penanaman Karakter Cinta Lingkungan”
Setiap tanggal 22 April diperingati sebagai Hari Bumi Sedunia. Menurut Wiyono, S.Hut., M.Si. Ketua Program Studi D III Pengelolaan Hutan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada, tujuan utama peringatan Hari Bumi ini adalah untuk
melakukan refleksi tentang pentingnya kelestarian lingkungan demi keberlangsungan kehidupan di bumi.
Pada tanggal 19 April 2015 yang lalu, Forum Komunikasi Mahasiswa Diploma III Kehutanan (FORKOMADIKA) Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kehutanan INSTIPER telah menyelenggarakan kegiatan pendidikan lingkungan bagi siswa Sekolah Dasar se-DIY. Kegiatan dalam rangka memperingati Hari Bumi Sedunia tersebut mengangkat tema “Penanaman Karakter Cinta Lingkungan (PAKCILIK)”. Tujuannya adalah untuk menumbuhkan kepedulian dan rasa cinta lingkungan sejak usia dini.
Ujian TengaH Semester Prodi Diploma Pengelolaan Hutan Akan Dilaksanakan pada Tanggal 6 – 10 April 2015. jadwal akan diumumkan di Papan Pengumuman. Bagi Mahasiswa yang akan mengikuti ujian diharapkan segera mengurus kartu ujian ke bagian akademik.
Pada hari Senin, 27 Mei 2013 pukul 09.00 s.d 11.30 WIB bertempat di ruang 5.04 Fakultas Kehutanan UGM Program Studi Diploma III Pengelolaan Hutan SV UGM mengadakan kegiatan Kuliah Umum. Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber pembicara dari PT. SBK yaitu Much. Agif Sasmito dan Titanum dari Bagian Pembinaan Hutan, Lingkungan dan Litbang Bidang Konservaasi Sumber Daya Hutan dengan tema “Survei Populasi dan Distribusi Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus wurmbii) dan Wau-wau (Hylobates albibarbis)serta Keanekaragaman Vegetasi sebagai Sumber Pakan di Areal Konsesi IUPHHK-HA PT. Sari Bumi Kusuma Blok Seruyan dan Katingan Kalimantan Tengah”. Keduanya merupakan lulusan D-III Kehutanan UGM angkatan 2007. Kuliah umum ini diharapkan dapat memacu suasana diskusi ilmiah, mendapatkan pengalaman praktis di dunia kerja, memacu motivasi mahasiswa, mendukung penguasaan praktikum dan teori yang telah diperoleh di kuliah reguler. Acara ini diawali oleh pengantar dari Dosen DIII Pengelolaan Hutan Prasetyo Nugroho, S.Hut., M.Sc. dengan memberikan gambaran mengenai hutan alam. Kuliah umum ini diberikan oleh dua pembicara dari PT. SBK yaitu Much. Agif Sasmito dan Titanum dari Bagian Pembinaan Hutan, Lingkungan dan Litbang Bidang Konservaasi Sumber Daya Hutan dan dimoderatori oleh Eko Prasetyo S.Hut.
1 – 4 Juli 2013 kemarin, Prodi Diploma III Pengelolaan Hutan SV UGM telah selesai melaksanakan kegiatan Praktek Pengenalan Hutan atau sering disebut Kuliah Lapangan. Mata kuliah ini terdiri dari 2 SKS dengan rincian 0 kuliah dan 2 praktikum. Praktikum ini ditujukan agar mahasiswa dapat mengenal beberapa tipe hutan, mulai dari pantai sampai ke pegunungan, dan mengenal beberapa kegiatan dalam bidang kehutanan, pengelolaan hasil hutan dan problematikanya.Praktikum ini diawali dengan acara I yakni pengamatan hutan dataran rendah (hutan rakyat) di Kulon Progo. Disini mahasiswa diperkenalkan dengan pola hutan rakyat yang termasuk dalam hutan dataran rendah. Pada acara I ini mahasiswa melakukan wawancara dengan pemilik hutan dan melakukan pengambilan data berupa tinggi dan diameter pohon jati di petak ukur 20 x 20 meter.
Praktek kerja magang dilaksanakan oleh mahasiswa Prodi Diploma Pengelolaan Hutan tingkat akhir. Kegiatan Praktek Magang dilakukan ini di IUPHHK-HA, IUPHHK-HT, Perusahaan Tambang, Inhutani yang umumnya berda di luar Jawa. Pemberangkatan Magang dimulai pada bulan Maret awal hingga bulan April secara bertahap.