Banyuwangi, 8 Oktober 2024 – Mahasiswa dari program Pengelolaan Hutan angkatan 2023 Universitas Gadjah Mada (UGM) melaksanakan kuliah lapangan di Erek – Erek Geoforest Banyuwangi untuk menganalisis dan mengidentifikasi karakteristik tipe hutan pegunungan rendah. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang ekosistem hutan dan pentingnya dalam pembangunan berkelanjutan.
Kegiatan lapangan ini merupakan bagian dari kurikulum yang berfokus pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam bidang pendidikan dan pelestarian ekosistem daratan. Mahasiswa didampingi oleh dosen dan tenaga pendidik, yang memberikan wawasan mengenai pentingnya ekosistem hutan pegunungan rendah dan faktor-faktor pembatasnya.
Selama studi lapangan, mahasiswa mengidentifikasi berbagai spesies tumbuhan yang ada di hutan pegunungan rendah Banyuwangi. Beberapa jenis yang berhasil diidentifikasi meliputi kemaduh Dendrocnide stimulans, saninten Castanopsis argentea Anggrung Trema orientalis waru gunung Hibiscus similis dan sawo Engelhardia. Berdasarkan identifikasi lapangan, faktor pembatas pada tipe hutan pegunungan rendah adalah suhu, kelembaban dan cahaya matahari. Faktor-faktor pembatas ini dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari vegetasi maupun iklim makro pada tipe hutan tersebut.
Selain mengidentifikasi spesies tumbuhan, mahasiswa mengidentifikasi jenis tanah untuk mengetahui karakteristik tumbuhan yang cocok untuk ditanami, jenis tanah yang terdapat pada hutan pegunungan rendah tepatnya pada Erek-Erek Geoforest ini yaitu andosol yang berasal dari bahan induk abu vulkanis dengan kandungan bahan organik tinggi pada lapisan tanah atas dan sedang pada lapisan tanah tengah. Penilaian ini penting untuk memahami karakteristik tanah. Studi lapangan ini tidak hanya memperkaya pengetahuan akademis mahasiswa tetapi juga mengimplementasikan teori di kelas dengan dilapangan secara langsung.
Penulis : Al Jalaluddin Mahali