Lokasi: Taman Nasional Bali Barat
Waktu: 16 Juli – 5 Agustus 2024
Pada libur semester yang lalu, dua belas mahasiswa dan mahasiswi dari Pengelolaan Hutan angkatan 2023 memanfaatkan waktu mereka dengan melakukan magang mandiri di Taman Nasional Bali Barat (TNBB) dari 16 Juli hingga 5 Agustus 2024. “Selama magang, kami terlibat dalam berbagai kegiatan, termasuk pendampingan Green Youth Movement, identifikasi jasa lingkungan, clean up pantai di Pulau Menjangan, patroli kawasan konservasi, monitoring rusa dan Curik Bali di Resort Pulau Menjangan, identifikasi tipe hutan, identifikasi terumbu karang, dan kegiatan seru lainnya”, ujar Titik (Mahasiswi PH 23).
Teman-teman magang terlibat dalam beberapa kegiatan menarik dan edukatif seperti turut berpartisipasi dalam program Green Youth Movement, yang berlangsung pada 16 – 20 Juli 2024. Program ini bertujuan memberdayakan generasi muda sebagai duta lingkungan dan sejalan dengan SDGs poin ke-4 mengenai pendidikan berkualitas.
Tidak hanya itu, lokakarya mengenai pemetaan potensi wisata desa dan pengelolaan hutan mangrove juga digelar untuk meningkatkan keterampilan dalam menjaga lingkungan sekaligus mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan. Program lainnya adalah Smart Patrol, dalam kegiatan ini mahasiswa turut melakukan patroli di kawasan konservasi, mengumpulkan data menggunakan tally sheet, dan mencatat keanekaragaman flora serta fauna.
Selain itu, mereka juga melakukan monitoring populasi Curik Bali di Resort Gilimanuk untuk memastikan populasi burung yang terancam punah ini tetap stabil. Monitoring juga dilakukan terhadap populasi rusa di Resort Pulau Menjangan, yang bertujuan memastikan kesehatan satwa-satwa tersebut dan menjaga keseimbangan ekosistem. Kegiatan ini mendukung salah satu tujuan SDGs poin ke-15 dalam biodiversitas kehidupan di darat.
Kegiatan lainnya termasuk identifikasi tipe hutan di tiga wilayah pengelolaan taman nasional, yang mencakup hutan mangrove, hutan pantai, savana, hutan musim, dan hutan evergreen. Dengan mempelajari keragaman tipe hutan ini, para mahasiswa dapat memahami pentingnya pelestarian ekosistem yang beragam.
Tak hanya berfokus di ekosistem darat, para mahasiswa juga belajar tentang terumbu karang, di mana mereka melakukan identifikasi jenis-jenis karang dan memantau kesehatan ekosistem laut di TNBB. Aktivitas ini mendukung SDGs poin ke-14 tentang kehidupan di bawah air.
Keterlibatan teman-teman magang dalam konservasi laut, hutan, dan satwa, telah ikut berkontribusi dalam aksi lokal yang berdampak global dalam menjaga ekosistem bumi. Melalui magang mandiri ini, teman-teman magang menjadi contoh bagaimana pendidikan dan pengalaman praktis dapat bekerja sama dalam membentuk dan menyadarkan generasi penerus untuk turut berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang lestari untuk kehidupan mendatang.
Penulis : Rizka Maulida