Lokasi: Taman Nasional Karimunjawa
Tanggal: Juli 2024
Jepara, Juli 2024 — Sebanyak 12 mahasiswa dari Program Studi Pengelolaan Hutan UGM angkatan 2023 mengikuti magang mandiri di Taman Nasional Karimunjawa (TNKJ), Jawa Tengah, selama periode 1-21 Juli 2024. Program magang ini dirancang untuk memperluas pemahaman mereka tentang ekosistem hutan, flora, fauna, dan pengelolaan kawasan konservasi.
Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah patroli darat di hutan hujan tropis dataran rendah SPTN II Karimunjawa di Resort Legon Lele. Bersama dengan polisi hutan, tim magang memeriksa titik-titik pal batas dan mengawasi potensi kegiatan ilegal yang dapat merusak hutan. Mahasiswa juga mengunjungi Penetasan Semi Alami Penyu (PSA) untuk mempelajari upaya pelestarian penyu melalui penciptaan habitat yang menyerupai lingkungan alaminya. Kegiatan ini berkontribusi pada SDG 14 (Ekosistem Lautan), karena PSA berperan penting dalam meningkatkan populasi penyu yang terancam punah, sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem laut di sekitar Karimunjawa.
Di Pulau Cilik, para mahasiswa melakukan penelitian terhadap terumbu karang dengan menggunakan metode Line Intercept Transect. Pengamatan yang dilakukan melalui snorkeling menunjukkan tingkat keanekaragaman terumbu karang yang sedang, dengan kelompok Acropora branching mendominasi. Ini mendukung SDG 14, yang bertujuan melestarikan ekosistem laut, termasuk terumbu karang yang vital bagi kehidupan bawah laut.
Di Pantai Mrican, Kemujan, mereka melakukan identifikasi keberagaman lamun dengan metode transek kuadrat. Empat jenis lamun, seperti Enhalus acoroides dan Cymodocea rotundata, berhasil diidentifikasi. Penelitian ini memperkuat kontribusi terhadap SDG 14 (Kehidupan di Laut). Selain itu, pengenalan zona mangrove di Jalur Tracking Mangrove memungkinkan tim magang untuk mengidentifikasi lima zona utama, seperti Rhizophora dan Sonneratia. Aktivitas ini terkait erat dengan SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim) dan SDG 15, karena mangrove memiliki peran penting dalam mitigasi perubahan iklim melalui penyimpanan karbon yang signifikan.
Kegiatan inventarisasi hutan di sekitar Makam Sunan Nyamplungan juga dilakukan untuk memetakan struktur hutan hujan tropis dataran rendah. Dengan membuat plot berukuran 20x20m, mahasiswa mengumpulkan data vegetasi, yang hasilnya menunjukkan dominasi jenis Jambon Pletik. Tim magang turut berinteraksi dengan wisatawan di Pantai Bobby, Pantai Ujung Gelam, dan Jalur Tracking Mangrove, dengan menyebarkan kuesioner untuk mempelajari preferensi pengunjung. Hasilnya menunjukkan bahwa promosi yang kuat di media sosial meningkatkan daya tarik wisata. Kegiatan ini mendukung SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), karena berfokus pada pengembangan pariwisata berbasis masyarakat lokal.
Selain kegiatan inti, para mahasiswa juga terlibat dalam pengelolaan pengunjung di Dermaga Karimunjawa, membantu wisatawan untuk melakukan pembayaran PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak), serta mengikuti acara tradisi Haul Sunan Nyamplungan. Keterlibatan dalam kegiatan ini menguatkan aspek budaya dan pengelolaan yang berkelanjutan sesuai dengan SDG 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan).
Secara keseluruhan, magang di TNKJ memberikan wawasan mendalam tentang ekosistem Karimunjawa dan tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan kawasan konservasi, sekaligus mendorong pencapaian berbagai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Penulis : Rizka Maulida