Yogyakarta, Januari 2024 – Sebagai langkah proaktif dalam upaya pelestarian lingkungan, tiga mahasiswa Program Studi Pengelolaan Hutan UGM, Sinta, Nasya, dan Erika, terlibat dalam program magang di Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta. Magang ini tidak hanya memperdalam pemahaman mereka tentang pengelolaan hutan di Daerah Istimewa Yogyakarta, tetapi juga mendorong mereka untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam praktik langsung di kawasan Suaka Margasatwa Sermo, Kulon Progo.
Berbekal pengalaman selama magang serta pemahaman dari kuliah dan praktikum, ketiganya memutuskan untuk mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dengan topik penelitian berjudul, “Identifikasi Ragam Kerusakan Tegakan Jati (Tectona grandis L.f) di Blok Perlindungan, Suaka Margasatwa Sermo, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.” Penelitian ini berfokus pada identifikasi jenis penyakit yang menyerang tegakan jati di kawasan blok perlindungan RKW Sermo dan Menoreh, dengan tujuan agar kerusakan dapat didata secara tepat dan komprehensif.
Di bawah bimbingan dosen Program Studi Pengelolaan Hutan, Ibu Puji Lestari, ketiganya mendapatkan dukungan dalam memberikan kontribusi nyata terhadap konservasi hutan. Berdasarkan hasil identifikasi ragam kerusakan pada tegakan jati berusia 83 tahun di area seluas 20 hektar, diperoleh data bahwa terdapat lima jenis kerusakan utama, yaitu liana, rayap (Schedorhinotermes sp), ulat grayak (Hyblaea purea), cabang mati atau patah, dan luka terbuka. Kerusakan terbesar terjadi pada bagian daun, pucuk, atau tunas, dengan tingkat keparahan yang paling banyak berada pada kisaran 20-29%. Secara keseluruhan, kesehatan tegakan jati di area ini berstatus “sedang” dengan skor kesehatan 16,51.
Melalui penelitian ini, Sinta, Nasya, dan Erika berperan dalam pelestarian ekosistem darat, khususnya hutan jati di kawasan Suaka Margasatwa Sermo. Inisiatif ini sejalan dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDGs ke-13 (Aksi Iklim) dan ke-15 (Kehidupan di Darat). Selain itu, kegiatan ini mendukung SDGs ke-4 (Pendidikan Berkualitas) dengan memperkaya pengalaman belajar mahasiswa melalui program magang dan PKM berbasis riset lapangan yang aplikatif.
Penelitian ini menunjukkan sinergi antara pendidikan tinggi dan upaya konservasi, memberikan dampak nyata dalam pengelolaan hutan yang lebih baik, sekaligus membangun kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan yang berkelanjutan sesuai dengan tujuan global untuk masa depan yang lebih lestari.
Penulis : Ahwan Ngadim dan Rizka Maulida