Tulungagung — Program Perhutanan Sosial melalui skema Hutan Kemasyarakatan (HKm) di KTH Argo Makmur Lestari menjadi bukti bahwa pengelolaan hutan berbasis masyarakat mampu mendukung pencapaian SDGs, khususnya tujuan 10 (Mengurangi Ketimpangan), 12 (Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan), dan 13 (Penanganan Perubahan Iklim). Dengan izin kelola selama 35 tahun, petani memiliki kepastian hukum untuk mengelola lahan secara mandiri. Hal ini mendorong munculnya “tanaman pensiun” seperti durian dan cengkeh, yang tidak hanya menjamin pendapatan jangka panjang tetapi juga menarik generasi muda untuk terlibat dalam pertanian berkelanjutan.
Post
Tulungagung — Kelompok Tani Hutan (KTH) Argo Makmur Lestari di Tulungagung, Jawa Timur, menunjukkan bahwa penerapan sistem agroforestri mampu memperkuat ketahanan ekonomi sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan. Dalam skema Hutan Kemasyarakatan (HKm), petani mulai beralih dari monokultur jagung ke pola tanam campuran yang menggabungkan tanaman kayu, buah, dan palawija.
Langkah ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan 1 (Tanpa Kemiskinan), 2 (Tanpa Kelaparan), dan 15 (Ekosistem Daratan). Diversifikasi hasil panen harian, musiman, dan tahunan memberikan pendapatan yang lebih stabil bagi petani. Selain itu, agroforestri terbukti meningkatkan pH tanah, memperbaiki struktur tanah, dan mengurangi risiko erosi. Petani juga merasakan efisiensi tenaga kerja dan pengurangan ketergantungan pada input kimia. “Tanaman tahunan seperti kopi dan cengkeh cukup ditanam sekali, hasilnya bisa dinikmati bertahun-tahun,” ujar salah satu petani. Dukungan bibit dari pemerintah dan LSM turut mempercepat adopsi sistem ini.
Yogyakarta, 31 Oktober 2025 — Program Studi Sarjana Terapan Pengelolaan Hutan, Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM), kembali menorehkan capaian membanggakan dengan bertambahnya dosen-dosen yang resmi memperoleh Sertifikat Asesor Kompetensi dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Lembaga Sertifikasi Profesi yang merupakan badan yang diberi kewenangan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Sertifikat Asesor diserahkan secara simbolis oleh Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM pada Jumat, 3 Oktober 2025 di Ballroom Gedung TILC Sekolah Vokasi UGM. Dalam kegiatan penyerahan sertifikat yang dilaksanakan oleh LSP UGM, sebanyak empat dosen dari Prodi Sarjana Terapan Pengelolaan Hutan dinyatakan lulus uji kompetensi dan dinyatakan memenuhi seluruh kualifikasi untuk menjadi asesor bersertifikat, diantaranya adalah:
Kulon Progo, 24–26 Oktober 2025 — Upaya membangun sinergi antara dunia akademik dan masyarakat sekitar hutan terus digalakkan. Kegiatan bertema “Sinergi Akademisi dengan Masyarakat Sekitar Hutan” telah sukses dilaksanakan di Kelompok Tani Hutan (KTH) Sukomakmur dan KTH Rukun Makaryo, Desa Sendangsari, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, 24–26 Oktober 2025, ini diikuti oleh dosen, mahasiswa, serta Masyarakat Desa Sendangsari, Kulon Progo. Berbagai aktivitas telah direncanakan sebelumnya, seperti musyawarah bersama masyarakat, dilanjutkan dengan pengukuran diameter dan pendugaan tinggi pohon, serta mengidentifikasi jenis pohon dan potensi hutan oleh mahasiswa secara langsung di lapangan.
Kulon Progo, 30 Juli 2025 — Upaya penguatan ekonomi masyarakat melalui pengelolaan hutan berkelanjutan terus dilakukan. Salah satunya melalui kegiatan diskusi dan wawancara bertema “Multi Usaha Kehutanan untuk Masyarakat Desa Hutan” yang dilaksanakan di kantor RPH Sermo, Daerah Istimewa Yogyakarta dan dilanjutkan dengan kunjungan ke beberapa Kelompok Tani Hutan Kemasyarakatan (KTHKm) setempat. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan penelitian oleh dosen Program Studi Pengelolaan Hutan, Departemen Teknologi Hayati dan Veteriner dari Sekolah Vokasi Universitas Gajah Mada dengan judul “Model Multi Usaha Kehutanan dalam Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat di Kabupaten Kulon Progo”.

Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa Program Studi Sarjana Terapan Pengelolaan Hutan, Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) menunjukkan hasil menarik mengenai potensi kayu pulai (Alstonia scholaris) sebagai bahan baku glulam (glued laminated timber). Penelitian ini merupakan bagian dari upaya pengembangan pemanfaatan kayu cepat tumbuh melalui pendekatan inovatif dan berkelanjutan.
Hasil pengujian laboratorium mengungkap bahwa kayu pulai memiliki karakteristik fisika dan mekanika yang mendukung penerapan sebagai bahan glulam, antara lain kepadatan ringan, stabilitas dimensi yang baik, serta kemampuan rekat yang memadai. Sifat-sifat tersebut menjadikan kayu pulai berpotensi dikembangkan untuk produk konstruksi ringan dan panel struktural, sehingga dapat menjadi alternatif bahan baku industri berbasis kayu yang ramah lingkungan.
Yogyakarta, Sekolah Vokasi UGM – Masendra, S.Hut., M.Agr., Ph.D., dosen Program Studi Pengelolaan Hutan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM), resmi menyelesaikan studi doktoralnya di Tokyo University of Agriculture and Technology (TUAT), Jepang. Ia berhasil mempertahankan disertasi pada 23 Juni 2025 dan secara resmi dikukuhkan sebagai doktor dalam upacara wisuda universitas pada 18 September 2025.
Penelitian doktoralnya dilakukan dalam bidang Wood Science dengan fokus pada Acacia mangium generasi ke-3, salah satu spesies cepat tumbuh (fast-growing species) yang telah lama dikenal sebagai bahan baku utama industri pulp dan kertas di Indonesia. Melalui riset tersebut, Dr. Masendra tidak hanya menegaskan keunggulan Acacia mangium untuk sektor pulp, tetapi juga memperlihatkan potensi besar penggunaannya dalam solid wood production.
Yogyakarta, 19 Agustus 2025 – Program Studi Sarjana Terapan Pengelolaan Hutan, Sekolah Vokasi UGM, sukses menyelenggarakan Kuliah Perdana Tahun Akademik 2025/2026 dengan tema Rimbawan Sekolah Vokasi UGM: Siap Kerja, Siap Berkarya Nyata untuk Hutan Indonesia. Acara berlangsung di Ballroom TILC Sekolah Vokasi UGM dan dihadiri oleh mahasiswa, dosen dan mitra kerja sama.
Acara diawali dengan sambutan oleh Ketua Program Studi Pengelolaan Hutan UGM, Bapak Ir. Prasetyo Nugroho, S.Hut., M.Sc., Ph.D., IPM. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan selamat datang kepada mahasiswa baru angkatan 2025 sebanyak 102 orang yang berasal dari 54 kabupaten/kota di Indonesia. Beliau juga menegaskan misi Program Studi Pengelolaan Hutan, yaitu mengembangkan ilmu terapan untuk mengelola hutan secara lestari di tingkat tapak. Dengan demikian, mahasiswa dipersiapkan untuk menguasai kompetensi sebagai perencana hutan, pengelola hutan, dan penyuluh kehutanan.

Yogyakarta, Selasa 19 Agustus 2025 – Program Studi Sarjana Terapan Pengelolaan Hutan, Sekolah Vokasi UGM, menyelenggarakan kegiatan seminar dalam rangka kuliah perdana yang diikuti oleh mahasiswa baru hingga mahasiswa tingkat akhir. Salah satu agenda penting dalam kegiatan ini adalah Penyerahan Sertifikat Kompetensi kepada 61 orang mahasiswa angkatan 2021. Penyerahan sertifikat ini menjadi puncak dari rangkaian uji sertifikasi kompetensi teknis yang telah dilaksanakan sebelumnya, sebagai bagian dari upaya Prodi untuk memastikan kesiapan mahasiswa tingkat akhir dalam memasuki dunia kerja.
Sebagai bentuk implementasi kegiatan penelitian terapan, dosen dan mahasiswa Program Studi Sarjana Terapan Pengelolaan Hutan, Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) melaksanakan penelitian mengenai sifat fisika dan mekanika kayu pulai (Alstonia scholaris). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi kayu pulai sebagai bahan baku alternatif yang bernilai ekonomi serta mendukung optimalisasi pemanfaatan jenis kayu cepat tumbuh di Indonesia.
Kegiatan penelitian dilakukan melalui pengambilan sampel pohon pulai di wilayah Samigaluh, Kulon Progo, serta pengujian di Laboratorium Teknologi Hasil Hutan. Mahasiswa Program Studi Pengelolaan Hutan turut berperan aktif dalam seluruh tahapan penelitian, mulai dari pengambilan sampel, pengujian sifat dasar kayu, hingga analisis data, di bawah bimbingan langsung para dosen pembimbing.