Tim mahasiswa Program Studi Sarjana Terapan Pengelolaan Hutan (STrPH) angkatan 2022 dari Universitas Gadjah Mada, yang terdiri dari Ardhian, Ryoga, Agustin, Rahmadani, dan Ahwan, berhasil meraih posisi sebagai Presentator Oral Terbaik Kedua dalam kategori Global Warming & Climate Change pada International Conference of Forestry and Environment (1st ICFE) 2024. Acara bergengsi ini diselenggarakan secara hybrid oleh Universitas Halu Oleo, Sulawesi Tenggara. Acara ini diikuti oleh mahasiswa serta dosen dari berbagai perguruan tinggi, baik dalam negeri maupun luar negeri.
Tim tersebut mempresentasikan penelitian berjudul “Green Spaces and Air Quality Improvement in Yogyakarta City: A Study on Carbon Sequestration and Oxygen Supply”, dengan bimbingan Bapak Probo Santoso, M.Sc. Penelitian ini menekankan pentingnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Yogyakarta sebagai langkah mitigasi emisi karbon sekaligus peningkatan kualitas udara di perkotaan. Berdasarkan hasil penelitian, RTH di Yogyakarta mampu menyerap karbon hingga 4.492,74 ton/ha. Dengan total luas RTH saat ini mencapai 6,58 hektar, kawasan hijau ini sudah cukup menekan emisi karbon yang dihasilkan dari aktivitas respirasi penduduk. Namun, tim menyarankan perluasan dan pemerataan distribusi RTH di area padat penduduk agar efisiensi penyerapan karbon dapat lebih optimal. Penelitian ini menggunakan metode non-destruktif untuk mengukur tingkat serapan karbon dan melibatkan analisis Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan kombinasi data primer dan sekunder. Selain itu, penelitian ini menegaskan pentingnya optimalisasi RTH untuk mendukung target pemerintah mencapai FOLU Net-Sink 2030 sebagai upaya mitigasi perubahan iklim.
Penghargaan ini merupakan buah dari kegiatan Project Based Learning (PBL) dalam mata kuliah Inventarisasi Sumber Daya Hutan, yang berhasil dikembangkan hingga tahap seleksi ketat dan dipresentasikan di forum internasional. Prestasi ini menjadi bukti komitmen dan kerja keras mahasiswa dalam menghasilkan karya yang bermakna. Rahmadani, salah satu anggota tim, menyatakan rasa bangga atas pencapaian ini. “Kami berharap penelitian ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam pengelolaan RTH di Yogyakarta dan membantu menekan emisi karbon,” ucapnya. Keberhasilan ini juga menjadi pemacu semangat bagi mahasiswa lain untuk terus berinovasi dan menciptakan ide-ide berdaya guna bagi lingkungan.
Setiap PBL di Program Studi Pengelolaan Hutan membuka peluang besar bagi mahasiswa untuk mengubahnya menjadi karya kompetitif di berbagai perlombaan, baik di tingkat nasional maupun internasional. “Setiap kesempatan harus dimanfaatkan untuk belajar dan berkembang. Setiap langkah kecil adalah bagian dari perjalanan menuju masa depan yang lebih baik,” tambah Rahmadani.
Penelitian ini juga diharapkan menjadi referensi bagi kota-kota padat penduduk dalam mengembangkan RTH, dengan fokus pada pemilihan vegetasi yang tepat guna mengurangi emisi karbon dari aktivitas manusia. Langkah-langkah tersebut sangat relevan untuk mendukung pencapaian target pengurangan emisi tahun 2030. Melalui prestasi di 1st ICFE 2024 ini, tim STrPH UGM berharap dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan bersama-sama menghadapi tantangan perubahan iklim.
Penulis : Ahwan Ngadim