Lokasi: Laguna Pantai Trisik, Galur, Kulon Progo
Waktu: Minggu, 29 September 2024
Pada tanggal 29 September 2024, sebuah inisiatif lingkungan yang signifikan bernama SALAM (Sahabat Alam) berlangsung di Laguna Pantai Trisik, Galur, Kulon Progo. Acara ini merupakan upaya kolaboratif antara Program Studi Pengelolaan Hutan FORKOMMADIKA dan Green Generation DIY, yang bertujuan untuk mempromosikan aksi iklim dan meningkatkan kesadaran tentang keanekaragaman hayati pesisir. Acara ini dihadiri oleh perwakilan lebih dari sepuluh sekolah menengah atas di wilayah Yogyakarta, menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam konservasi lingkungan.
Kegiatan ini dimulai dengan upacara pembukaan, diikuti dengan diskusi menarik yang dipimpin oleh Bapak Edi, Ketua Program Konservasi Penyu. Dalam sesi ini, Bapak Edi menyoroti peran penting penyu dalam menjaga kesehatan ekosistem laut, terutama dalam melestarikan padang lamun dan terumbu karang. Wawasan beliau menekankan keterkaitan antara perubahan iklim dan keanekaragaman hayati, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang berfokus pada aksi iklim dan pengelolaan ekosistem.
Setelah diskusi, para peserta, bersama dengan pengelola konservasi penyu dan pengunjung pantai, melepaskan 50 tukik ke laut. Tindakan ini bukan hanya simbolis, tetapi juga langkah praktis menuju pelestarian penyu di habitat alaminya. Pelepasan tukik ini merupakan komitmen untuk memulihkan ekosistem pesisir dan memastikan keberlanjutan kehidupan laut, yang sangat penting di tengah perubahan iklim.
Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi menarik tentang ekosistem pesisir, yang difasilitasi oleh mahasiswa pengelolaan hutan. Mereka menjelaskan komponen-komponen yang menyusun ekosistem pesisir di Pantai Trisik, termasuk cemara udang dan pandan laut. Sesi ini bertujuan untuk memberikan informasi tambahan kepada Sahabat Alam tentang pentingnya ekosistem ini dalam menyediakan habitat bagi berbagai spesies hewan dan menjaga keanekaragaman hayati. Setelah sesi diskusi, dilanjutkan dengan aksi merti pantai sebagai upaya pelestarian lingkungan dan sebagai aksi mengurangi polusi dari sampah laut yang terdampar di pesisir.
Diskusi terakhir membahas tentang Triple Planetary Crisis, yang disampaikan oleh teman-teman dari Green Generation DIY. Dialog kritis ini membahas tiga tantangan lingkungan utama: perubahan iklim, polusi, dan ancaman kehilangan keanekaragaman hayati. Diskusi ini menyoroti bagaimana tindakan lokal, seperti pelepasan tukik dan merti pantai, berkontribusi untuk mengurangi masalah global ini, memperkuat pentingnya keterlibatan masyarakat dalam aksi iklim.
Inisiatif SALAM menunjukkan bagaimana komunitas lokal dapat bersatu untuk menghadapi tantangan lingkungan yang mendesak. Dengan melibatkan siswa sekolah menengah dalam kegiatan ini, acara ini tidak hanya menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap alam tetapi juga memberdayakan generasi muda untuk mengadvokasi praktik berkelanjutan. Kolaborasi antara FORKOMMADIKA dan Green Generation DIY menjadi model bagi inisiatif lingkungan di masa depan, menekankan perlunya aksi kolektif dalam menghadapi perubahan iklim.
Sebagai kesimpulan, acara SALAM di Laguna Pantai Trisik merupakan sukses besar, menunjukkan kekuatan keterlibatan masyarakat dalam konservasi lingkungan. Pelepasan tukik dan upaya merti pantai adalah langkah vital menuju pemulihan keanekaragaman hayati pesisir dan promosi pengelolaan ekosistem. Saat kita menghadapi tantangan perubahan iklim, inisiatif seperti SALAM mengingatkan kita akan pentingnya mengambil tindakan dan bekerja sama untuk melindungi planet kita untuk generasi mendatang.
Penulis : Rizka Maulida