• id_IDIndonesian
  • en_USEnglish
Universitas Gadjah Mada Sarjana Terapan Pengelolaan Hutan
Departemen Teknologi Hayati dan Veteriner
Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada
  • PROFIL
    • SEJARAH
    • VISI DAN MISI
    • SUMBER DAYA MANUSIA
  • AKADEMIK
    • PROFIL LULUSAN
    • KURIKULUM
    • DAFTAR MATA KULIAH
  • PPM dan KERJASAMA
    • PENELITIAN
    • PENGABDIAN
    • KERJASAMA
  • KEMAHASISWAAN
    • FORKOMMADIKA
    • MAPALGA
    • KOMUNITAS
  • Beranda
  • BERITA TERBARU
  • Aksi SALAM (Sahabat Alam): Pelepasan Tukik dan Merti Pantai Kolaborasi FORKOMMADIKA dan Green Generation DIY

Aksi SALAM (Sahabat Alam): Pelepasan Tukik dan Merti Pantai Kolaborasi FORKOMMADIKA dan Green Generation DIY

  • BERITA TERBARU
  • 2 Oktober 2024, 16.01
  • Oleh: admin
  • 0

Lokasi: Laguna Pantai Trisik, Galur, Kulon Progo
Waktu: Minggu, 29 September 2024

Gambar 1. Sesi Pematerian dari Pak Edi selaku Ketua Konservasi Penyu Abadi

Pada tanggal 29 September 2024, sebuah inisiatif lingkungan yang signifikan bernama SALAM (Sahabat Alam) berlangsung di Laguna Pantai Trisik, Galur, Kulon Progo. Acara ini merupakan upaya kolaboratif antara Program Studi Pengelolaan Hutan FORKOMMADIKA dan Green Generation DIY, yang bertujuan untuk mempromosikan aksi iklim dan meningkatkan kesadaran tentang keanekaragaman hayati pesisir. Acara ini dihadiri oleh perwakilan lebih dari sepuluh sekolah menengah atas di wilayah Yogyakarta, menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam konservasi lingkungan.

Kegiatan ini dimulai dengan upacara pembukaan, diikuti dengan diskusi menarik yang dipimpin oleh Bapak Edi, Ketua Program Konservasi Penyu. Dalam sesi ini, Bapak Edi menyoroti peran penting penyu dalam menjaga kesehatan ekosistem laut, terutama dalam melestarikan padang lamun dan terumbu karang. Wawasan beliau menekankan keterkaitan antara perubahan iklim dan keanekaragaman hayati, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang berfokus pada aksi iklim dan pengelolaan ekosistem.

Setelah diskusi, para peserta, bersama dengan pengelola konservasi penyu dan pengunjung pantai, melepaskan 50 tukik ke laut. Tindakan ini bukan hanya simbolis, tetapi juga langkah praktis menuju pelestarian penyu di habitat alaminya. Pelepasan tukik ini merupakan komitmen untuk memulihkan ekosistem pesisir dan memastikan keberlanjutan kehidupan laut, yang sangat penting di tengah perubahan iklim.

Gambar 2. Foto bersama peserta, pengelola dan pengunjung sebelum pelepasan tukik

Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi menarik tentang ekosistem pesisir, yang difasilitasi oleh mahasiswa pengelolaan hutan. Mereka menjelaskan komponen-komponen yang menyusun ekosistem pesisir di Pantai Trisik, termasuk cemara udang dan pandan laut. Sesi ini bertujuan untuk memberikan informasi tambahan kepada Sahabat Alam tentang pentingnya ekosistem ini dalam menyediakan habitat bagi berbagai spesies hewan dan menjaga keanekaragaman hayati. Setelah sesi diskusi, dilanjutkan dengan aksi merti pantai sebagai upaya pelestarian lingkungan dan sebagai aksi mengurangi polusi dari sampah laut yang terdampar di pesisir.

Gambar 3. Aksi merti pantai

Diskusi terakhir membahas tentang Triple Planetary Crisis, yang disampaikan oleh teman-teman dari Green Generation DIY. Dialog kritis ini membahas tiga tantangan lingkungan utama: perubahan iklim, polusi, dan ancaman kehilangan keanekaragaman hayati. Diskusi ini menyoroti bagaimana tindakan lokal, seperti pelepasan tukik dan merti pantai, berkontribusi untuk mengurangi masalah global ini, memperkuat pentingnya keterlibatan masyarakat dalam aksi iklim.

Gambar 4. Foto bersama pasca merti pantai

Inisiatif SALAM menunjukkan bagaimana komunitas lokal dapat bersatu untuk menghadapi tantangan lingkungan yang mendesak. Dengan melibatkan siswa sekolah menengah dalam kegiatan ini, acara ini tidak hanya menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap alam tetapi juga memberdayakan generasi muda untuk mengadvokasi praktik berkelanjutan. Kolaborasi antara FORKOMMADIKA dan Green Generation DIY menjadi model bagi inisiatif lingkungan di masa depan, menekankan perlunya aksi kolektif dalam menghadapi perubahan iklim.

Sebagai kesimpulan, acara SALAM di Laguna Pantai Trisik merupakan sukses besar, menunjukkan kekuatan keterlibatan masyarakat dalam konservasi lingkungan. Pelepasan tukik dan upaya merti pantai adalah langkah vital menuju pemulihan keanekaragaman hayati pesisir dan promosi pengelolaan ekosistem. Saat kita menghadapi tantangan perubahan iklim, inisiatif seperti SALAM mengingatkan kita akan pentingnya mengambil tindakan dan bekerja sama untuk melindungi planet kita untuk generasi mendatang.

Penulis : Rizka Maulida

Tags: FORKOMMADIKA Green Generation DIY Konservasi Penyu Abadi SDGs 13 Penanganan Perubahan Iklim SDGs 14 Menjaga Ekosistem Laut Vokasi UGM

Leave A Comment Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Recent Posts

  • Pelatihan Budidaya dan Pengolahan Potensi Hutan Rakyat di KTH Ngudi Lestari, Desa Wukirsari Cangkringan
  • Informasi Lowongan Kerja di PT Ekosistem Khatulistiwa Lestari
  • Prodi STrPH Jalin Kerja Sama Strategis dengan Dinas Kehutanan Jawa Barat
  • Pendampingan Sertifikasi FSC di KTH Wana Bumi Lestari Kabupaten Kulon Progo
  • Pengelolaan Hutan Lestari Melalui Penanaman Kopi Di Hutan Kemasyarakatan Menggerejo, Kabupaten Kulon Progo
Universitas Gadjah Mada

SARJANA TERAPAN / D-IV PENGELOLAAN HUTAN

DEPARTEMEN TEKNOLOGI HAYATI DAN VETERINER

SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA

Jl. Yacaranda, Gedung Sekip Unit 2 Lt,1

Depok Sleman Yogyakarta, Indonesia 55281

 (0274)551752

 (0274)551752

 pengelolaanhutan-sv@ugm.ac.id

Mengunjungi

  • Peta Kampus UGM
  • UGM
  • Sekolah Vokasi UGM

Pendaftaran

  • Ujian Masuk
  • Kontak Kami
  • Instagram
  • YouTube

© 2025 Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju