Yogyakarta, 12 September 2024 — Program Studi Pengelolaan Hutan, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada (UGM) menjalin kerja sama dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) dan Balai Perhutanan Sosial dan Kemiteraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Jawa dalam rangka memperkuat pengelolaan hutan berkelanjutan di Indonesia. Kolaborasi ini merupakan langkah konkret dalam mendukung praktik pengelolaan hutan yang tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga memperhatikan aspek ekologi dan sosial. Hal ini sejalan dengan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 13 terkait aksi nyata menghadapi perubahan iklim, nomor 15 tentang pelestarian ekosistem darat, dan nomor 17 mengenai kemitraan untuk mencapai tujuan.
Kerja sama tersebut disahkan melalui penandatanganan nota kesepahaman yang dilakukan di Yogyakarta pada Kamis, 12 September 2024. Ketua Prodi Pengelolaan Hutan SV UGM, Ir. Prasetyo Nugroho, Ph.D., menyatakan bahwa tujuan utama dari kolaborasi ini adalah untuk mengeksplorasi lebih jauh dampak pengelolaan hutan lestari. “Kita ingin melihat sampai sejauh mana praktik pengelolaan hutan lestari memberikan dampak, tidak hanya dari sisi ekonomi, tetapi juga ekologi dan sosial,” ujar Prasetyo. Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk kontribusi nyata UGM dalam mendukung SDGs 13, yaitu dengan menekankan mitigasi dampak perubahan iklim melalui pengelolaan hutan yang lebih baik.
Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), yang merupakan organisasi nirlaba berbasis ilmiah, telah aktif di Indonesia sejak 2014. Misi utama YKAN adalah melindungi wilayah daratan dan perairan sebagai sistem penyangga kehidupan melalui tata kelola sumber daya alam yang efektif. Pendekatan yang dilakukan YKAN mengedepankan solusi inovatif serta non-konfrontatif, dengan membangun kemitraan kuat bersama berbagai pemangku kepentingan guna menciptakan Indonesia yang lestari. Hal ini mencerminkan dukungan terhadap SDGs 15, yang menekankan pentingnya menjaga ekosistem darat, termasuk melindungi hutan, mencegah degradasi lahan, dan menghentikan hilangnya keanekaragaman hayati.
Balai Perhutanan Sosial dan Kemiteraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Jawa, sebagai mitra dalam kerja sama ini, berfokus pada pengelolaan hutan yang melibatkan masyarakat secara langsung. Program perhutanan sosial yang dilaksanakan oleh BPSKL mengacu pada pengelolaan hutan yang dilakukan oleh masyarakat setempat atau masyarakat hukum adat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menjaga keseimbangan ekosistem, dan mempertahankan dinamika sosial-budaya. Program ini juga selaras dengan tujuan SDGs 17, yakni memperkuat kemitraan dalam rangka mewujudkan keberlanjutan global, di mana sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi non-pemerintah menjadi faktor kunci.
Ir. Prasetyo Nugroho, Ph.D. menambahkan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari komitmen Prodi Pengelolaan Hutan dalam menghasilkan teknologi tepat guna untuk mendukung praktik pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. “Dengan kolaborasi ini, kami berharap dapat berkontribusi secara nyata terhadap pelestarian hutan Indonesia sekaligus melakukan mitigasi perubahan iklim,” ujarnya. Langkah ini mendukung SDGs 13 dengan mengembangkan solusi untuk mengurangi emisi dan kerusakan ekosistem yang berkaitan dengan perubahan iklim.
Selain itu, Prodi Pengelolaan Hutan berkomitmen untuk mempersiapkan lulusan yang unggul, tanggap, dan kompeten. Mahasiswa dibekali dengan keterampilan teknis serta manajerial yang dibutuhkan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pengelolaan hutan yang berkelanjutan. Melalui program ini, diharapkan muncul generasi profesional yang mampu menciptakan inovasi-inovasi yang dapat memperkuat implementasi SDGs, khususnya pada poin 13, 15, dan 17.
Melalui kerja sama ini, diharapkan akan muncul inovasi serta implementasi teknologi tepat guna yang tidak hanya membantu masyarakat setempat tetapi juga mendukung kelestarian ekosistem hutan Indonesia. Kolaborasi ini juga diharapkan mampu memberikan solusi nyata terhadap tantangan global seperti perubahan iklim, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan hutan yang berkelanjutan.
Dengan sinergi antara STrPH UGM, YKAN, dan BPSKL, langkah konkret dalam menjaga keberlanjutan hutan dan memberdayakan masyarakat semakin dekat untuk diwujudkan, serta menjadi model nyata dalam mencapai tujuan SDGs yang berfokus pada keberlanjutan lingkungan, kemitraan global, dan kesejahteraan sosial.
Penulis: Ahwan Ngadim dan Rizka Maulida