Sesuai mandat kebijakan pengelolaan hutan di Indonesia, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) merupakan unit pengelola hutan ditingkat tapak dalam mendukung pengelolaan hutan lestari dan mensejahterakan masyarakat luas. Untuk mendukung penguatan KPH, Prodi Sarjana Terapan Pengelolaan Hutan, Sekolah Vokasi UGM menyelenggarakan Lokakarya bertajuk Penguatan Kompetensi Pendamping KPH yang dilaksanakan hari Senin (10/10). Kegiatan ini terlaksana atas dukungan pendanaan dari Competitive Fund Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi. Prasetyo Nugroho,Ph.D. selaku Ketua Program Studi menekankan bahwa “Penguatan Kompetensi Pendamping KPH sejalan dengan tujuan utama dari Prodi yaitu untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dalam perencanaan, pengelolaan hutan, serta penyuluhan kepada masyarakat di tingkat tapak”. Lokakarya ini dihadiri oleh 17 orang peserta yang terdiri dari Dosen dan tenaga pendidik Prodi Sarjana Terapan Pengelolaan Hutan. Pelaksanaan Lokakarya ini terasa lebih spesial dikarenakan dalam pelaksanaannya mengundang narasumber Dr.Ir. Agus Setyarso, M.Sc. (Praktisi dan sekretariat nasional KPH) dan Mustara Hadi, S.Hut., M.Si. sebagai Kepala KPH Rinjani Timur, NTB.
Dalam paparannya Dr.Ir. Agus Setyarso, M.Sc. menyampaikan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh KPH, baik dari internal pengelola maupun dan perubahan kebijakan pengelolaan di tingkat nasional. Oleh karena itu, pendamping KPH memiliki peran sentral dalam ikut serta mengawal perkembangan KPH dan arah pengelolaan yang lebih baik. Lebih penting lagi, “penguatan SDM pendamping KPH dalam perencanaan dan pengelolaan KPH sangat diperlukan” ujarnya. Hal tersebut sejalan dengan apa yang diutarakan oleh Mustara Hadi, S.Hut., M.Si. yang memaparkan pengalamannya dalam mengelola KPH Rinjani Timur dan KPH Rinjani Barat dengan cara bekerjasama dengan berbagai pihak. Menurutnya, keterbatasan personel perlu disiasati dengan bekerjasama dengan berbagai pihak. Pendampingan dari pihak-pihak yang kompeten sangat diperlukan dalam memantik inovasi dan operasionalisasi pengelolaan KPH yang handal.
Dengan pelaksanaan Lokakarya ini, peserta semakin meyakini bahwa Prodi Sarjana Terapan Pengelolaan Hutan memiliki peran strategis dalam mencetak SDM yang kompeten dalam mengelola hutan di tingkat tapak. Terlebih, SDM pendamping dan pengelolaan KPH yang kompeten sangat mendukung transformasi pada operasionalisasi manajemen KPH dalam upaya mengantarkan manajemen KPH menjadi professional.