Sambut HUT Ke-12, MAPALGA Gelar Aksi Bersihkan Sungai Gajah Wong
Sleman – Dalam rangka memperingati hari jadinya yang ke-12, Mahasiswa Pencinta Alam Diploma Pengelolaan Hutan dikenal dengan MAPALGA Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan acara “Merti Sungai” di Sungai Gajah Wong, Condongcatur, Sleman, Minggu (08/09/2024). Dengan tema “Sambung Kisah, Bangkitkan Jiwa,” kegiatan ini bertujuan menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan, khususnya ekosistem sungai, serta membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian alam. Selain itu, acara ini juga selaras dengan beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya terkait kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Acara dihadiri oleh 35 peserta dari berbagai elemen, termasuk anggota Mapalga, mahasiswa Program Studi Pengelolaan Hutan Sekolah Vokasi UGM, organisasi Sylva Indonesia Foreg 4, Ketua Forum Komunikasi Peduli Daerah Aliran Sungai (FKPDAS) DIY, Komunitas Girli, dan warga Dukuh Santren. Ketua Komunitas Girli, Subiyanto, berharap program ini dapat menjadi langkah berkelanjutan dalam menjaga ekosistem sungai, mendukung SDG 6 (Clean Water and Sanitation) yang menargetkan pengelolaan air bersih dan sanitasi berkelanjutan. “Semoga program ini terus berkelanjutan dan mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan,” ujarnya.
Kegiatan dimulai pada pukul 08.30 WIB dengan penyusuran sungai yang dibagi ke dalam tiga kelompok. Para peserta dilengkapi dengan trashbag dan sarung tangan untuk menjaga keamanan saat membersihkan sungai. Sampah yang dikumpulkan langsung dipilah menjadi plastik, kain, residu, dan kaca. Pemilahan ini dilakukan untuk mendukung SDG 12 (Responsible Consumption and Production) yang menekankan pentingnya daur ulang dan pengurangan limbah, terutama sampah plastik yang banyak mencemari sungai.
Setelah kegiatan bersih-bersih, simbolisasi penanaman pohon dilakukan oleh Ketua FKPDAS DIY Dr. Masrur Alatas, S.T., M. Eng, Kepala Dukuh Santren, dan perwakilan mahasiswa. Mereka menanam pohon kepuh (Sterculia foetida), yang berfungsi untuk mengikat tanah dan menyimpan air, sejalan dengan upaya mitigasi perubahan iklim dalam SDG 13 (Climate Action) dan pelestarian ekosistem darat di SDG 15 (Life on Land). Buah kepuh juga berpotensi sebagai sumber energi terbarukan, memberikan manfaat bagi lingkungan dan ekonomi lokal.
Dalam pidatonya, Dr. Masrur Alatas menyampaikan, “Saya berharap acara Merti Sungai ini tidak hanya berfokus pada kebersihan sungai, tetapi juga pada keberlanjutan ekosistemnya. Ke depannya, saya ingin melihat sungai ini ditanami pohon buah yang tidak hanya memperkuat ekosistem, tetapi juga memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar. Pentingnya kerjasama dari berbagai aspek stakeholder terkait untuk mewujudkan ‘Hamemayu Hayuning Bhawana’.“
Acara Merti Sungai ini menjadi salah satu bentuk nyata kepedulian MAPALGA terhadap lingkungan, tidak hanya melalui aksi bersih sungai, tetapi juga melalui upaya peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian alam. Diharapkan, kegiatan ini menjadi agenda tahunan yang berkelanjutan, berkontribusi pada pencapaian SDGs secara keseluruhan.
Penulis: Ahwan Ngadim dan Rizka Maulida