Agus Ngadianto, S.Hut., M.Sc., Ph.D., seorang akademisi dan peneliti, telah melakukan penelitian berjudul “Evaluasi Karakteristik Bambu Petung (Dendrocalamus asper Back.) sebagai Green Material Konstruksi”. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang dikenal memiliki kekayaan sumber daya bambu melimpah. Fokus penelitian adalah mengkaji potensi bambu petung sebagai material konstruksi ramah lingkungan, baik dari sisi kekuatan mekanis, sifat fisik, maupun keberlanjutan ekologisnya.
SDGs poin ke-13
Pengelolaan hutan kemasyarakatan (HKm) memiliki peran krusial dalam menyejahterakan masyarakat sekitar hutan. Melalui skema perhutanan sosial, masyarakat diberikan kesempatan untuk mengelola hutan secara mandiri, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan memperbaiki kualitas hidup. Namun, pengelolaan hutan tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, melainkan juga pada aspek lingkungan. Salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan adalah potensi hutan dalam menyerap karbon, yang berperan penting dalam mitigasi perubahan iklim.
Dalam rangka mendukung pengelolaan hutan berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat, tim dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa Program Studi Sarjana Terapan Pengelolaan Hutan melaksanakan penelitian untuk mengidentifikasi potensi usaha jasa lingkungan berbasis hutan pada skema Perhutanan Sosial yang didasarkan pada persepsi masyarakat. Penelitian ini dilakukan di tiga Kelompok Tani Hutan Kemasyarakatan (KTHKm) yang mengelola kawasan hutan lindung di Kabupaten Kulon Progo, yakni KTHKm Mandiri, KTHKm Sukomakmur, dan KTHKm Menggerejo di Desa Hargowilis, Kapanewon Kokap.
Taman Nasional Alas Purwo, 11 Oktober 2024 – Masih dalam rangkaian Kuliah Lapangan, mahasiswa pengelolaan hutan 2023 mengamati dan mempelajari karakteristik dari ekosistem hutan pantai dan ekoton di Taman Nasional Alas Purwo. Salah satu rangkaian kuliah lapangan difokuskan pada pembelajaran mengenai ekoton. Ekoton sendiri merupakan peralihan hutan pantai menuju hutan mangrove hingga ke daratan. Ekoton ditandai dengan keberadaaan Nipah, yang mampu beradaptasi dengan fluktuasi pasang surut, menunjukkan adaptasi unik di zona transisi ini. Jenis tanah pada ekoton merupakan tanah aluvial yang terbentuk dari endapan sedimen. Beberapa spesies yang ditemui di area ini yaitu Nipah (Nypa fruticans), Bintaro (Cerbera manghas), dan Waru laut (Thespesia populnea).
Yogyakarta, Januari 2024 – Sebagai langkah proaktif dalam upaya pelestarian lingkungan, tiga mahasiswa Program Studi Pengelolaan Hutan UGM, Sinta, Nasya, dan Erika, terlibat dalam program magang di Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta. Magang ini tidak hanya memperdalam pemahaman mereka tentang pengelolaan hutan di Daerah Istimewa Yogyakarta, tetapi juga mendorong mereka untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam praktik langsung di kawasan Suaka Margasatwa Sermo, Kulon Progo.
Kulon Progo, 14 September 2024 – Dalam upaya memperkuat sinergi antara mahasiswa dan dosen, Program Studi Sarjana Terapan Pengelolaan Hutan (STrPH) Universitas Gadjah Mada (UGM) melibatkan mahasiswa secara aktif dalam penelitian potensi jasa lingkungan di kawasan hutan lindung dengan skema perhutanan sosial di Kabupaten Kulon Progo. Penelitian ini tidak hanya bertujuan menghasilkan data ilmiah yang relevan, tetapi juga memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk berperan langsung dalam setiap tahap penelitian, dari perencanaan hingga implementasi di lapangan.
Lokasi: Taman Nasional Karimunjawa
Tanggal: Juli 2024
Jepara, Juli 2024 — Sebanyak 12 mahasiswa dari Program Studi Pengelolaan Hutan UGM angkatan 2023 mengikuti magang mandiri di Taman Nasional Karimunjawa (TNKJ), Jawa Tengah, selama periode 1-21 Juli 2024. Program magang ini dirancang untuk memperluas pemahaman mereka tentang ekosistem hutan, flora, fauna, dan pengelolaan kawasan konservasi.
Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah patroli darat di hutan hujan tropis dataran rendah SPTN II Karimunjawa di Resort Legon Lele. Bersama dengan polisi hutan, tim magang memeriksa titik-titik pal batas dan mengawasi potensi kegiatan ilegal yang dapat merusak hutan. Mahasiswa juga mengunjungi Penetasan Semi Alami Penyu (PSA) untuk mempelajari upaya pelestarian penyu melalui penciptaan habitat yang menyerupai lingkungan alaminya. Kegiatan ini berkontribusi pada SDG 14 (Ekosistem Lautan), karena PSA berperan penting dalam meningkatkan populasi penyu yang terancam punah, sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem laut di sekitar Karimunjawa.