Lima mahasiswa Program Studi Sarjana Terapan Pengelolaan Hutan, Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM), di bawah bimbingan Agus Ngadianto, S.Hut., M.Sc., Ph.D., tengah melaksanakan penelitian terhadap lima jenis bambu, yaitu petung, apus, ampel, wulung, dan ori. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik pertumbuhan, sifat fisika, dan sifat mekanika bambu dalam kaitannya dengan potensi penggunaannya sebagai bahan konstruksi ramah lingkungan.
Kelima jenis bambu yang menjadi objek penelitian diambil dari kawasan Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah ini dikenal memiliki kekayaan bambu yang melimpah, serta masyarakat yang secara tradisional memanfaatkan bambu untuk berbagai keperluan. Penelitian ini fokus pada analisis laju pertumbuhan bambu, umur optimal panen, kerapatan, kadar air, hingga kekuatan mekanis seperti daya tahan terhadap tekanan dan lentur. Hasil penelitian diharapkan memberikan data yang dapat mendukung pemanfaatan bambu sebagai material alternatif untuk menggantikan bahan konstruksi konvensional seperti kayu, baja, dan beton yang memiliki dampak lingkungan lebih besar.
Penelitian ini mendukung dua poin utama dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals atau SDGs). Pertama, SDGs 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, melalui eksplorasi potensi bambu sebagai bahan lokal yang inovatif dan berkelanjutan untuk pembangunan infrastruktur ramah lingkungan. Dengan meneliti sifat fisika dan mekanika bambu, penelitian ini berkontribusi pada pengembangan teknologi hijau berbasis material lokal. Kedua, SDGs 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, karena mendorong pemanfaatan bambu sebagai sumber daya terbarukan yang cepat tumbuh dan memiliki jejak karbon lebih rendah dibandingkan bahan konstruksi konvensional, sehingga mendukung pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan.
Agus Ngadianto menegaskan bahwa penelitian ini tidak hanya menambah wawasan ilmiah tentang potensi bambu, tetapi juga membuka peluang besar bagi pengembangan industri bambu di Kulon Progo. Mahasiswa berharap hasil penelitian ini dapat memberikan solusi inovatif bagi pembangunan konstruksi berkelanjutan, sekaligus memberdayakan sumber daya lokal dan mendukung pelestarian lingkungan.